Monday, July 6, 2015

Tahu aci dan tahu pletok makanan khas Tegal

Tentang kota Tegal

Kota Tegal merupakan penjelmaan dari sebuah desa yang bernama tetegual.  Pada tahun 1530,  Daerah ini telah mengalami banyak kemajuan dan telah menjadi bagian dari wilayah kabupaten Pemalang yang mengakui kerajaan Pajang.

Secara historis dijelaskan bahwa eksistensi dari Kota Tegal tidak lepas dari peran Ki Gede Sebayu. Bangsawan ini adalah saudara dari Raden Benowo yang pergi kearah Barat dan sampai di tepian sungai Gung.  

Melihat kesuburan tanahnya, Ki Gede Sebayu tergugah dan berniat bersama-sama penduduk meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan serta membuat saluran pengairan. Daerah yang sebagian besar merupakan tanah lading  tersebut kemudian dinamakan Tegal.

Jika Anda adalah orang Tegal atau orang yang pernah berkunjung ke Tegal, bisa dipastikan sudah tidak asing lagi mendengar nama tahu aci dan tahu pletok. Jajanan yang merupakan khas dari kota dan kabupaten Tegal tersebut, memang tak bisa dipisahkan. Terbukti dari banyaknya penjual jajanan tersebut di sepanjang jalan utama Tegal-Slawi, dari yang berbentuk toko, maupun yang menjual dengan gerobak-gerobak.
 
Sesuai dengan namanya, Tahu Aci dan Tahu Pletok terbuat dari bahan utama tahu dan aci. Apakah perbedaan antara Tahu Aci dan Tahu Pletok? Berikut sedikit penjelasan tentang kedua jenis makanan serupa tapi tak sama tersebut.

1. Tahu Aci
 


Tahu Aci merupakan jajanan yang bahan utamanya terbuat dari tahu dan aci. Tahu yang digunakan seperti tahu sutera yang berwarna kuning. Ibu-ibu rumah tangga mungkin lebih mengenal dengan sebutan tahu kuning. Untuk membuat tahu aci ini, tahu kuning yang biasanya berbentuk kotak kita belah diagonal menjadi bentuk segitiga. Kemudian, bagian belahan tersebut kita tutup dengan adonan aci.
 
Adonan aci itu sendiri adalah gabungan dari tepung aci yang diberi bumbu-bumbu dan bahan lain serta yang paling penting adalah irisan daun bawang kucai. Diaduk menjadi satu sampai adonan tersebut kalis tetapi tidak lembek atau encer. Setelah itu, digoreng dalam minyak yang panas. Setelah berwarna kuning keemasan, angkat dan disajikan bersama dengan cabai rawit hijau yang akan menggugah selera. Dijamin, rasa gurih serta rasa kenyal dari adonan aci akan membuat Anda bersemangat menyantapnya. Satu dua kali mencicipi, bisa habis satu piring.

2. Tahu Pletok


Disebut Pletok karena tahu ini, dalam keadaan hangat, lumayan keras untuk dimakan. Pada awalnya, tahu pletok adalah hasil kreativitas pedagang tahu aci yang tidak laku dagangannya. Tahu ini dibuat dari tahu aci yang dibelah menjadi tipis, lalu ditambahi aci lagi dan digoreng. Karena digoreng dua kali itulah tahu menjadi keras. Akan tetapi, kini tahu pletok lebih banyak dibikin dari tahu aci fresh. Tahu aci yang baru matang, diolah lagi menjadi tahu pletok. Hasilnya sama, tetap saja keras dan masih layak disebut tahu pletok.

Keduanya sama-sama nikmat disantap di siang hari yang terik, atau pada malam hari dan saat hari mendung atau setelah hujan. Hmm.. disinggit dengan cabe rawit, dan ditemani secangkir teh poci rasanya seolah dunia milik sendiri.

Nah, kios atau toko yang terkenal menjual tahu pletok karena kelezatannya adalah Kios Tahu Randualas. Nama Randualas sendiri digunakan karena di sebelah warung tahu di Slawi ini memang tumbuh pohon randualas yang lumayan besar. Setelah musim penghujan, biasanya pohon ini nampak indah karena bunganya yang berwarna kemerahan akan bermunculan. Sebaliknya, ketika musim kemarau, seperti halnya pohon randu lain, pohon ini akan meranggas dan daunnya berguguran.


Tahu Pletok Randualas  


Tags : wisata kuliner tegal, tahu aci, tahu pletok, tahu pletok randualas

 

1 comment:

Pepewa said...

sangat bagus buat tmbh wawasan dan peluang bisnis tentunya,thanx

Post a Comment